MENGEJA SAJAKMU
sepertiga malam itu
dimalam yang lalu
sebisik terdengar, kecil, halus sajakmu
koma, titik, dan nada-nada itu
sangat jelas merayu
tindihkan puing-puing kekosongan
dalam malamku
sajakmu ku eja tak menentu
dimalam yang lalu
sebisik terdengar, kecil, halus sajakmu
koma, titik, dan nada-nada itu
sangat jelas merayu
tindihkan puing-puing kekosongan
dalam malamku
sajakmu ku eja tak menentu
Duhai para musyafir sastra
kalau saja malam itu
engkau hadir memadu sastra
habislah bait-bait keraguan
tanpa pengejaan
maka lenyaplah kebodohanku
lagi-lagi, sajakmu ku eja tak menentu
kalau saja malam itu
engkau hadir memadu sastra
habislah bait-bait keraguan
tanpa pengejaan
maka lenyaplah kebodohanku
lagi-lagi, sajakmu ku eja tak menentu
ia,,, benar, dimalam yang lalu
aku tak mampu
maha karya penopang ragu
keluasan makna aksaramu
dan bait-bait berterakan realitas
tenggalam menyelami sastramu
namun apalah daya,
walau berkali-kali kucoba
sayang, sajakmu ku eja tak menentu
aku tak mampu
maha karya penopang ragu
keluasan makna aksaramu
dan bait-bait berterakan realitas
tenggalam menyelami sastramu
namun apalah daya,
walau berkali-kali kucoba
sayang, sajakmu ku eja tak menentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar